MAKALAH
TINGKAT-TINGKAT PIMPINAN
SUPERVISI TATA BOGA

Disusun oleh :
Achmad Fadel Putra Ilham
(15.33029)
D3 – Manajemen Tata Boga
POLITEKNIK PARIWISATA
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat
tuhan yang maha esa atas rahmat dan hidayahnya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini sesuai dengan rencana. Makalah dengan
judul ‘TINGKAT-TINGKAT PIMPINAN“ disusun dengan maksud untuk memenuhi syarat
guna mengikuti mata kuliah Supervisi Tata Boga. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwah terselesaikan makalah ini berkat bantuan berbagai pihak. Penulis juga
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Makassar, 2 September 2017
Penulis,
Achmad
Fadel Putra Ilham
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pandangan public tentang sekolah bisnis yaitu
sekolah bisnis mengembangkan manajer sehingga bisnis sering kali dikelola oleh
manajer, bukan pemimpin. Hal ini sering mengindikasikan atau paling tidak
meninggalkan kesan bahwa manajer “ bukan orang yang terlalu bagus “ dan
pemimpin adalah “ orang yang bagus “ .
Hambatan
– hambatan yang mungkin terjadi pada mahasiswa dalam memahami pokok
penting tentang manajer dan pemimpin membuat penulis tertarik untuk menjadikan
masalah yang patut untuk dibahas lebih dalam dan sesuai sehingga mudah dipahami
oleh pembaca maupun pendengar.
B.
Rumusan Masalah
Dengan
latar belakang tersebut maka timbul permasalahan :
1.
Tingkatan pimpinan ?
2.
Apakah arti /makna dari
manajemen dan pemimpin ?
3.
Apakah manajer dan pemimpin
itu sama ?
4.
Perbedaan manajer dan
pamimpin ?
5.
Tugas manajer dalam era
globalisasi ?
6.
Pimpinan dalam organisasi
dapur ?
7.
Tugas pimpinan pada dapur ?
C.
Tujuan
Penulis menyusun makalah
ini bertujuan untuk dapat mengetahui :
1.
Arti/makna kata manajer dan
pemimpin
2.
Perbedaan manajer dan
pemimpin
3.
Tugas manajer ?
4.
Tugas pimpinan dalam dapur
5.
Struktur Organisasi dapur
D.
Manfaat
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis mengharapkan semoga makalah ini bias memberikan
manfaat yang lebih, dan memberikan pengetahuan bagi para rekan – rekan, para
dosen, serta dalam ruang lingkup yang lebih luas yaitu masyarakat (orang lain)
tentang pengetahuan bisnis dan manajemen khususnya untuk masalah pemahaman tingkat
pimpinan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti/Makna Manajer
Dan Pemimpin
Manajer : “orang yang
melaksanakan masalah bisnis secara ekonomis dengan efisien “. (james Macgregor
burns mendeskripsikan pernini sebagai transaksional, yaitu melaksanakan bisnis
yang ada di bawah kerangka kerja umum yang ada.
Pemimpin : “ orang yang
berjalan terlebih dulu untuk memandu atau menunjukan jalan. Orang utama dalam
suatu organisasi yang berkembang. Orang yang memiliki pengikut. “ (Burns
menyebut peran ini sebagai peran yang mengubah karena mungkin melibatkan
pegerakan arah yang berbeda atau mengubah budaya atau metode operasi.)
Sebenarnya, peran manajer
dan pamimpin adalah penting. Intinya adalah organisasi yang sukses yang
dijalankan oleh seseorang yang merupakan kombinasi manajer dan pemimpin.
Ketika seseorang memiliki sejumlah karakter manajer dan pemimpin. Masalahnya
adalah bukan dalam memutuskan akan menjadi yang mana, tetapi lebih dalam
mencapai keseimbangan yagng tepat antara karakteristik manajerial dan
kepemimpinan, sesuatu yang harus dimiliki oleh masing-masing eksekutif.
Manajer adalah seseorang
yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka
guna mencapai sasaran organisasi.
B. Tingkatan Manajer
Piramida jumlah karyawan
pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya.Pada organisasi
berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak,
manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan
bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada
di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
o
Manejemen lini pertama
(first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional,
merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan
mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka
sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer
kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
o
Manajemen tingkat menengah
(middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer
lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara
keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian,
pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
o
Manajemen puncak (top
management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas
merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan
jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer),
CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak
semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk
piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan
sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu
berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan
permintaan pekerjaan.
C. Manajer Fungsional
(Functional Manager) dan Manajer Umum (General Manager) Arti Definisi dan
Pengertian
- Manajer Fungsional / Functional
Manager
Manajer fungsional adalah manajer yang
memiliki tanggung jawab pada satu bagian fungsional perusahaan atau organisasi
saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional pada bagian lain.
Contohnya adalah seperti manajer keuangan,
manajer pemasaran, manajer akuntansi, manajer operasional, manajer hrd, dan banyak
lagi contoh lainnya.
- Manajer Umum / General Manager
Manajer umum adalah manajer yang memiliki
tanggung jawab seluruh bagian / fungsional pada suatu perusahaan atau
organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai
beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada perusahaan yang berskala kecil
mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan
atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer
umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
D. Peran Manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu
manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di
tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga
kelompok, yaitu:
- Peran antarpribadi
Merupakan peran yang melibatkan orang dan
kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran
sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
- Peran informasional
Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan
penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
- Peran pengambilan keputusan
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran
sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan
perunding. Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas
yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
E. Keterampilan Manajer
Robert L. Katz pada tahun
1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan
dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
- Keterampilan konseptual
(conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus
memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan
organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan
menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu.
Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut
sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
- Keterampilan berhubungan dengan
orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga
perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan
berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan
yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan
akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka
kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
- Keterampilan teknis (technical
skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal
bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan
kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan
program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky
W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer,
yaitu:
- Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada
kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara
bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun
2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan
bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji
Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana
dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan
perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil
dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.
- Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan
masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat
keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok
manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan
keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari
berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer
harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif
yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan
alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap
berada di jalur yang benar.
Etika manajerial adalah standar prilaku yang
memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut
Ricky W. Griffin:
- Perilaku terhadap karyawan
- Perilaku terhadap organisasi
- Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
F. Tugas Manajer Dalam Era
Globalisasi
Tidak dapat dipungkiri
dunia bisnis dalam era global ini dihadapkan pada proses perubahan yang begitu
cepat dan rumit. Untuk itu kebutuhan akan perubahan yang dinamis dalam berbagai
hal seperti visi, misi, tujuan dan sistem berpikir menjadi hal pokok yang
harus dimiliki perusahaan. Dalam konteks organisasi belajar, setiap individu
organisasi bisnis harus memiliki komitmen dan kapasitas untuk belajar pada
setiap tingkat apapun dalam perusahaannya. Dengan kata lain setiap pekerjaan
harus mengandung unsur pembelajaran yang semakin aktif.
Sebagai manajer, dia
bersama karyawan seharusnya terdorong untuk selalu melakukan kajian dengan
menghasilkan gagasan-gagasan baru dan mengkontribusikannya pada perusahaan.
Sikap manajer yang mungkin selama ini begitu toleran terhadap setiap kesalahan
karyawan manajer patut diubah. Manajer harus mengambil posisi untuk mencegah
terjadinya resiko besar dari suatu kesalahan kerja. Memang suatu ke berhasilan
biasanya didasarkan pada kegagalan yang pernah dialaminya. Namun manajer harus
mengevaluasi setiap kegagalan dan melakukan evaluasi diri.
Fungsi manajer adalah lebih
sebagai peneliti dan sekaligus perancang ketimbang hanya sebagai penyelia.
Dalam hal ini manajer harus mendorong para karyawan untuk menciptakan gagasan
baru, sekecil apapun, dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan tersebut ke karyawan
lain. Selain itu hendaknya manajer mendorong karyawan untuk mengerti
keseluruhan pekerjaan dan permasalahannya, membangun visi kolektif dan bekerja
bersama mencapai tujuan perusahaan.
Definisi Pemimpin Menurut
Para Ahli Dan Dalam Beberapa Kamus Modern Diantaranya :
- Miftha Thoha dalam bukunya
Prilaku Organisasi (1983 : 255)
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki
kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
- Kartini Kartono (1994 . 33)
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kclebihan disatu bidang,
sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
- Henry Pratt Faiechild dalam
Kartini Kartono (1994 : 33)
Pemimpin dalam pengertian ialah seorang yang
dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan,
mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise,
kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang
yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan
akseptansi/ penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
- Jim Collin
Mendefinisikan pemimpin memiliki beberapa
tingkatan, terendah adalah pemimipin yang andal, kemudian pemimpin yang menjadi
bagian dalam tim, lalu pemimpin yang memiliki visi, tingkat yang paling tinggi
adalah pemimpin yang bekerja bukan berdasarkan ego pribadi, tetapi untuk
kebaikan organisasi dan bawahannya.
- Modern Dictionary Of Sociology
(1996)
Pemimpin (leader) adalah seseorang yang
menempati peranan sentral atau posisi dominan dan pengaruh dalam kelompok (a
person who occupies a central role or position of dominance and influence in a
group).
- J.I. Brown dalam “ Psychology
and the Social Order”.
Pemimpin tidak dapat dipisahkan dengan kelompok,
tetapi dapat dipandang sebagai suatu posisi yang memiliki potensi yang tinggi
dibidangnya.
- Dr. Phil. Astrid S. Susanto
Pemimpin adalah orang yang dianggap mempunyai
pengaruh terhadap sekelompok orang banyak.
- Ensiklopedia Administrasi
(disusun oleh staf Dosen Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gadjah
Mada)
Pemimpin (Leader) adalah orang yang melakukan
kegiatan atau proses mempengaruhi orang lain dalam suatu situasi tertentu,
melalui proses komunikasi, yang diarahkan guna mencapai tujuan/tujuan-tujuan
tertentu.
Jenis dan Macam Gaya
Kepemimpinan / Pemimpin Klasik Otoriter, Demokratis dan Bebas – Manajemen
Sumber Daya Manusia
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala
keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala
pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter
tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya
pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada
permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam
gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas
serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam
kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan
tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Perbedaan Pemimpin Dan
Manager
Kita adalah pemimpin. Setidaknya kita adalah
pemimpin bagi diri sendiri.Ungkapan diatas tentu sering kita dengar.
Begitu juga dalam dunia bisnis, tanpa adanya pemimpin tentu sebuah perusahaan
tidak akan jalan.
Warren Bennis dalam bukunya berjudul On
Becoming Leader, menjelaskan perbedaan peran antara manager dan pemimpin
sebagai berikut :
- Manager mengelola sedangkan
pemimpin menginovasi
- Manager adalah tiruan sediangkan
pemimpin orisinal
- Manager mempertahankan pemimpin
mengembangkan
- Manager berfokus pada sistem
dan struktur sedangkan pemimpin fokus kepada orang
- Manager bergantung kepada
pengawasan sedangkan pemimpin membangkitkan kepercayaan
- Manager melihat jangka pendek
sedangkan pemimpin melihat perspektif jangka panjang
- Manager bertanya kapan dan
bagaimana sedangkan pemimpin bertanya apa dan mengapa
- Manager melihat hasil pokok
sedangkan pemimpin menatap masa depan
- Manager meniru sedangkan
pemimpin melahirkan
- Manager menerima status quo
sedangkan pemimpin menantangnya
- Manager adalah prajurit yang
baik sedangkan pemimpin adalah dirinya sendiri
- Manager melakukan hal-hal
dengan benar sedangkan pemimpin melakukan hal-hal yang benar
Tingkat
pimpinan atau Struktur organisasi pada dapur
Struktur organisasi kitchen akan berbeda
menurut besar kecilnya perusahaan dan jenis perusahaan tersebut dalam hal ini
adalah Hotel atau Restaurant. Misalnya dalam sebuah Restaurant y a n g dapat
menampung 300 – 400 orang dengan menghidangkan makanan secara ala’ carte a k a
n berbeda struktur organisasinya dibandingkan dengan Restaurant yang menampung
kurang d a r i itu atau bahkan lebih dan mempunyai beberapa seksi / bagian atau
outlet seperti di Hotel- hotel besar.
Walaupun pada kenyataanya a d a dua
Restaurant a t a u Hotel yang boleh dikatakan sama namun dalam struktur
organisasinya pasti a k a n ditemui adanya perbedaan tergantung kepada menu
makanan yang dijual, adanya beberapa seksi / bagian atau outlet, volume
pekerjaan yang tidak sama dan aturan – aturannya yang berbeda, tergantung siapa
yang menjadi Chef nya.
Pada umumnya dapat dijumpai struktur
organisasi kitchen sebagai berikut :
TUGAS dan TANGGUNG JAWAB ORGANISASI KITCHEN
a.
Chief Cook ( Executive Chef )
Biasa
disebut juga Chef De Cuisin atau dipanggil dengan “Chef” saja.
Pekerjaan seorang Chef lebih banyak bersifat administrative. Pada Hotel kecil seorang
Chef masih dituntut untuk turun tangan mengolah makanan.
Tugas dan tanggung jawab seorang Chef antara lain sebagai berikut :
1. Mengelola dapur yang menjadi tanggung jawabya.
Pekerjaan seorang Chef lebih banyak bersifat administrative. Pada Hotel kecil seorang
Chef masih dituntut untuk turun tangan mengolah makanan.
Tugas dan tanggung jawab seorang Chef antara lain sebagai berikut :
1. Mengelola dapur yang menjadi tanggung jawabya.
2.
Menyusun Menu
3.
Membuat standard recipe beserta food cost nya
4.
Membuat purchase order ( bahan-bahan ).
5.
Membuat perkiraan ( forecast ) yang akan dicapai.
6.
Memimpin staff dan bawahannya.
7.
Mengawasi jalannya operasional kitchen terutama pada saat Hotel atau restaurant
buka.
buka.
b.
Assistant Chief Cook ( Sous Chef )
Tugas
dan tanggung jawabnya a d a l a h menggantikan kedudukan Chef apabila dia
berhalangan atau sedang libur ( day off ).
berhalangan atau sedang libur ( day off ).
c.
Chef de Partie
Chef
de Partie bertugas mengawasi kelancaran jalannya operasional pada salah satu
seksi yang menjadi tanggung jawabnya. Mengorganisasi dan membagi t u g a s dan pekerjaan pada bawahannya, dan ikut
secara Langsun turun tangan mengolah makanan.
seksi yang menjadi tanggung jawabnya. Mengorganisasi dan membagi t u g a s dan pekerjaan pada bawahannya, dan ikut
secara Langsun turun tangan mengolah makanan.
d.
Demi Chef
Demi
Chef adalah wakil Chef de Partie, tugas dan tanggung jawabnya sama.
e.
Cook / Commis
Setiap
Chef de Partie dibantu oleh juru masak ( Cook ) dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnyadan jumlahnya tergantung pada volume pekerjaan masing – masing
bagian. Commis 1 atau 1 st Cook ( Senior Cook ) a d a l a h pangkat yang biasanya diberika n.
tanggung jawabnyadan jumlahnya tergantung pada volume pekerjaan masing – masing
bagian. Commis 1 atau 1 st Cook ( Senior Cook ) a d a l a h pangkat yang biasanya diberika n.
BAB III
KESIMPULAN
Dari perbedaan diatas kita bisa mengambil kesimpulan
bahwa seorang Manager hanya berurusan dengan benda-benda, struktur, sistem dan
efisiensi. Sedangkan seorang Pemimpin berurusan dengan efektivitas, orang,
memberdayakan dan menyalurkan potensi yang dimiliki oleh orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
PUSTAKA
- Original title : the sevant leader : unleashing the
power of your people,author : Robert p. neuschel
WEBSITE
·
Komentar
Posting Komentar